REFLEKSI HARI LAHIR DEMAK 2024

REFLEKSI HARI LAHIR DEMAK 2024

SEJARAH Panjang Demak 521 lalu,
Demak di masanya pernah menjadi kerajaan besar islam di tanah jawa serta sentral pembelajaran agama di era wali songo , demak yg berada di pesisir menjadi jalur yang strategis perdagangan antar komoditi pangan sehingga dikatakan Demak pernah mempunyai lumbung besar rempah -rempah di jawa, sejarah demak masa lampau seharusnya menjadi pembelajaran kita pada hari ini mulai dari budayanya, keberagamannya, serta hal-hal lain yg masih relevan harus di pertahankan , tetapi kita tidak boleh bangga dengan sejarahnya saja tetapi hari ini banyak isu masyarakat demak yg tidak cinta tanah daerahnya, seperti orang Meranggen kalau di tanya asal mana jawabnya Semarang timur, atau orang Karanganyar lebih suka ke kudus, demak tidak kehabisan orang-orang cerdas, tapi ketika orang kembali ke demak tidak ada wadah untuk melakukan potensi -potensi yg di miliki, sehingga branding demak serasa semakin menurun, di bulan Febuari 2024 Demak mengalami musibah besar berupa bencana banjir demak, yang Terdampak di 7 Kecamatan, 30 desa, 16.389 KK, 63.465 Jiwa, 8.ribu lebih pengungsi,serta Lahan Pertanian : ±951 H yg tenggelam,kerugian ini di taksir mencapai milyaran rupiah, setelah di lakukan penanggulangan 40 hari setelahnya susulan banjir tepatnya di bulan maret ternyata lebih mengerikan bahkan demak kota bintoro dan sekitarnya sebagi titik kota ikut tergenang banjir, tanggul karangayar yg jebol di banjir pertama jebol kembali di banjir yg kedua, (musibah part 2) petani yg gagal panen ternyata di uji kembali dg gagal tanam, banjir kali ini lebih parah dengan banjir yg pernah terjadi di demak pada tahun 1992, ini harus menjadi perhatian penting pemerintah, penyebabnya tentu kurangnya antisipasi pemerintah dan normalisasi sungai – sungai, serta tata ruang yg perlu di evaluasi, hal ini menjadi pengingat kepada kita semua untuk menjaga alam agar isu demak tenggelam tidak benar-benar terjadi, perlu di ketahui juga masyarakat pesisir demak setiap harinya harus bertahan dengan banjir ROB di 4 kecamatan yaitu sayung, Bonang, wedung, dan Karangtengah juga harus di perhatikan bukan hanya dengan teori-teori semata, bencana-bencana yg terjadi demak ini tidak boleh dianggap wajar karena hal-hal tertentu seperti Rob yg wajar karena berada di pesisir atau banjir karangayar karena curah hujan tinggi apalagi di kaitkan dengan hal yg mistis, pemerintah daerah harus menjadi regulator ke pemerintah pusat bahwa bencana di demak ini harus segera di tanggulangi dan di tuntaskan cara penyelesaianya, satu desa di sayung bedono bukti real tenggelamnya demak hari ini, lalu hal lain dari sisi gelap demak sebagai kota wali juga tercemar dengan adanya karoke-karoke serta warung gelap di titik kota , meski secara hukum masih menjadi perdebatan tapi apakah nama kota wali masih berani dimunculkan sebagai integritanya dg adanya tempat-tempat seperti itu, pemerintah hari ini atau selanjutnya tidak boleh abai dengan keadaan saat ini, bukan hanya janji- janji manis saja ketika Pilkda mau datang tapi ketika sudah terpilih kerjanya setengah hati,

Catatan kecil ini sebagai refleksi hari jadi demak yang ke 521 tahun perjalanan demak.

Sugeng ambal warsa demak yg ke 521 tahun.

Njb/doc

Related post

KETUA CABANG PC PMII DEMAK

KETUA CABANG PC PMII DEMAK

Sulukil hami 2002-2003 marzuki 2003-2004 Mustajab Sujuno 2004-2005 mujiono 2005- 2006 ali sodiqon (alm) Abdur rouf 2008-2010 afif syifauddin 2010-2012 hadi…
Diskusi IKA PMII Bonang Demak membahas permasalahan rob

Diskusi IKA PMII Bonang Demak membahas permasalahan rob

Demak, Permasalahan rob di daerah pesisir utara Jawa, menjadi perhatian serius banyak kalangan, termasuk dari Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa…
aksi peduli banjir demak 2024

aksi peduli banjir demak 2024

DOKUMENTASI Penyerahan bantuan kemanusiaan banjir di Karanganyar demak. Penyerahan di 4 titik posko Karanganyar dan gajah. Bantuan berupa telur,beras, alat kebersihan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *